Social Icons

KOLAK: Pendidikan adalah Jihad Ilmu Pengetahuan

Khotbah OnLine Ala KPMDB Jogja #1

"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tida pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya" (QS: At-Taubat: 122)

Kata jihad atau jihad fisabililah dalam islam sudah akrab di telinga kita. Namun
paradigma masyarakat awam tentang makna jihad adalah perang, khususnya berperang atau berjuang melawan orang-orang kafir. Sebenarnya makna jihad dalam Islam tidak hanya itu saja. Sebagai muslim kita harus memiliki wawasan yang luas sebagai orang yang berilmu untuk bisa memaknai jihad.

Kita harus menggali pengertian jihad yang sesungguhnya, tidak hanya berdasarkan anggapan umum saja (common sense). Kata jihad berasal dari bahasa Arab, yaitu dari akar kata jahada yang artinya bersungguh-sungguh. Maksudnya bersungguh-sungguh, Sedangkan jihad fi sabilillah adalah bersungguh-sungguh di jalan Allah, yaitu berjuang secara bersungguh-sungguh membela kebenaran di jalan (agama) Allah.

jihad fi sabilillah tidak hanya berperang, namun juga bisa diwujudkan bentuk bersungguh-sungguh dalam beribadah, bekerja, belajar atau mencari ilmu (pendidikan). Sebagaimana para fuqaha (ahli fiqih) juga disebut sebagai mujtahid karena mereka telah ber-ijtihad, berjuang dengan ilmu (berpikir) secara sungguh-sungguh untuk memahami dan mewujudkan bentuk syari'at secara praktis.

Kesungguhan berjuang dengan ilmu itu tidak semerta-merta terjadi begitu saja. untuk mewujudkan atau memperoleh ilmu itu melalui proses tutur tinular (transfer pengetahuan), pembelajatran atau yang lazim disebut pendidikan. dalam sejarah perkembangan kehidupan manusia, pendidikan telah mampu menjadi tonggak bagi sebuah perkembangan peradaban bangsa-bangsa di muka bumi ini. pendidikan sebagai gambaran visualisasi perubahan intelektual dan masa depan manusia sangat tergantung memberikan kontribusi produktif bagi dinamuka sisem kehidupan sosial. dengan demikian, pendidikan diharapkan dapat menjadi salah satu agen perubahan sosial atau rekayasa sosial (sicial engineering), yaitu perubahan dari masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab, sebagamana yang dicontohkan Rasulullah SAW dengan terbentuknya masyarakat madani.

Berangkat dari prinsip dasar Islam dan jihad fi sabilillah dalam membentuk masyarakat madani, maka tujuan utama pendidikan adalah menciptakan orang-orang yang berilmu dan cinta ilmu pengetahuan, berakhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral baik, jiwa yang bersih, cinta damai, memiliki kemauan keras dan cita-cita yang benar, tahu arti kewajiban dan pelaksanaan, menghormati hak-hak manusia lain, dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil dengan selalu mengingat Tuhan (Allah) dalam setiap hal yang dilakukan.
 

KPMDB Jogja