Social Icons

MAKRAB KPMDB JOGJA 2012



 
MAKRAB KPMDB YOGYAKARTA 2012 akan di selenggarakan Sebagai berikut :
Waktu   : tgl 8-9 Desember 2O12
Tempat  : Wisata lereng Gunung Merapi kaliurang YOGYAKARTA
Bagi teman-teman yang mw daftar di acara Makrab ini cukup mudah caranya :
Ketik    : DAFTAR_NAMA_KAMPUS
Contoh : DAFTAR IPANK UII
Kirim ke : 087830351958 (Burhan) atau 089619000901 (Risyanto)

Cukup membayar Rp 20.000 saja anda akan mendapatkan Fasilitas :
- Transport PP
- Makan 3x
- Penginapan
- Out Bond
- kenang2an
- Teman Baru
- Door Prize

Toleransi Pendaftaran sampai (besok), Selasa, 4 Desember 2012
 

owh iya, yang kemarin belum bisa ikut TM, ini ni yang PERLU DIBAWA pas makrab :
- Fotocopy KTP/KTM/identitas lain, satu lembar (WAJIB)
- Satu sachet Kopi & satu sachet Susu Kental (WAJIB)
- Perlengkapan mandi dan perlengkapan sholat
- Sepatu yang sekiranya nyaman dipakai sendiri (sepatu olahraga)
-  Makanan Pribadi
- Obat-obatan Pribadi
- Kamera Digital (kalo ada), kamera HP atau DSLR (kalo ada)

Oke coy...! Salam KPMDB JOGJA hahahaii...



SENI BUDAYA SEBAGAI ALTERNATIVE PROMOSI KABUPATEN BREBES DALAM PARIWISATA


Disusun Oleh : Gilang Akbar N
Kabupaten Brebes yang merupakan  salah satu kabupaten terluas dijawa tengah dengan cakupan daerah 1.675,73 km2 dan jumlah penduduk 1.752.128 membuat Brebes sebenarnya memiliki beragam potensi, akan tetapi jika dilihat secara nyatanya Kabupeten Brebes masih tertinggal dari dua kabupaten  tetangganya yaitu Kab Cirebon dan Kota Tegal. Padahal jika kita melihat keduanya nyaris tidak ada perbedaan dari ketiga wilayah ini baik dari sisi geografis, kemasyarakatan dan budaya.  Menurut budayawan Cirebon Noerdin M.Noer jalur pantai utara ( pantura ) jawa barat bagian timur dan jawa tengah bagian barat sejak lama telah menunjukan identitas yang berbeda dengan induk budayanya yaitu Jawa maupun Sunda. Daerah seperti Indramayu, Cirebon, Tegal dan Brebes dianggap sebagai satu rumpun budaya yang bisa dilihat dari bahasa, seni maupun ekonominya.
Penegasan  tersebut bisa dilihat dari bahasa lokal mereka yaitu dengan tidak menggunakan  kosakata “ kaula ( kula )” dalam bahasa daerah pada mestinya sehari-hari. Akan tetapi Cirebon lebih banyak menggunakan “ Isun”  dan Brebes menggunakan “ Enyong “, sedangkan bahasa “Kula” didaerah tersebut hanya dipakai pergaulan  undak-unduk bahasa yang dipakai dalam kedudukan yang setingkat. Yang paling menyerupai lagi adalah bahasa “ Enyong “ di Brebes hapir mirip dengan Tegal yaitu “Inyong”. Bagi masyarakat jawa yang Feodal penyebutan jati diri masyarakat Indramayu, Cirebon, Brebes dan Tegal merupakan sebagai penyimpangan dan hanya berlaku pada masyarakat yang kurang tatakrama. Tetapi bagi masyarakat pantura ( Indramayu, Brebes,Tegal dan Cirebon ) bahasa tersebut dianggap sebagai identitas dan  jatidiri mereka atau sebagai “ tetenger” yang ada didaerah tersbut sekaligus sikap sesamaan dan kesederajatan.
Kesamaan yang dimiliki tersebut membuat empat kabupaten/kota di pesisir pantai pantura ini seharusnyan memiliki perkembangan yang sama diberbagai bidan tak terkecuali sektor pariwisata.  Akan tertapi hal itu tidak terjadi Brebes, kabupaten Indramayu, Cirebon dan Tegal bisa terbilang maju dalam  sektor  pariwisatanya. Cirebon sukses dalam pengelolaan objek wisata pantai Ade Irma, Tegal dengan Pantai purwahamba Indan dan pantai alam indah. Objek wisata tersebut sukses menjadi primadona wisatawan domestik. Belum lagi pagelaran-pagelaran seni dan budaya yang digelar lebih mampu menarik minat wisatawan. Sebut saja kirab kasultanan Cirebon.
Jika
 

KPMDB Jogja