Keluarga Pelajar Mahasiswa Darah Brebes
(KPMDB) Wilayah Yogyakarta
ikut berbelasungkawa
atas wafatnya
KH Abdurrahman Wahid (Gusdur)
Semoga Amal Ibadahnya diterima disisi Allah swt
Amin
Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Wilayah Yogyakarta
Hendra menjalin cinta dengan Asti sejak keluarga Asti pindah rumah ke samping rumah Hendra. Namun hubungan cinta mereka terhambat karena Asti harus menyelesaikan studinya di luar kota. Asti hanya pulang ke rumah saat liburan tiba. Namun hubungan mereka tetap berlanjut. Komunikasi mereka lakukan lewat telefon dan e-mail.
Pada saat liburan tiba, itulah saat yang sangat dinantikan oleh mereka berdua. Mereka dapat melepas rindu pada saat-saat yang sangat jarang dan sedikit itu. Asti pulang ke rumahnya. Dari dalam kamar Hendra terdengar suara mobil Asti. Namun harapan Hendra tidak tersampaikan dikarenakan Asti tidak mampir ke rumahnya. Sampai malam tiba Asti belum juga menelepon atau mengunjungi Hendra. Hal itu membuat Hendra merasa sedih, kecewa, gusar dan tidak nyaman. Pikirannya kacau dan mulai berfikir, mungkinkah Asti sudah mempunyai kekasih yang baru di kota?
Dalam cerita itu terdapat beberapa point penting. Kelalaian Asti menelepon Hendra bisa kita sebut sebagai Activating event (Sebab, disingkat A), dan sikap Hendra yang merasa sedih, kecewa, gusar dan tidak nyaman kita sebut sebagai Consequence (Akibat dari Activating event, disingkat C). Cerita itu mengabaikan satu hal penting yang secara abstrak berada di antara Activating event dan Consequence, yaitu Beliefs (Keyakinan, disingkat B). Keyakinan atau kesimpulan awal Hendra adalah pertanyaan batinnya, “apakah Asti sudah mempunyai kekasih yang lain di kota?”
Keyakinan awal Hendra yang belum terbukti kebenarannya membuat dirinya merasa gelisah dan tidak nyaman. Maka disinilah peran kita, yaitu Debate (mendebat), Dispute(membantah) dan Discard(membuang jauh-jauh). Ketiganya kita singkat menjadi D. Berusahalah mendebat dan membantah anggapan-anggapan awal (keyakinan) yang tidak logis dan belum tentu benar. Kemudian buang jauh-jauh anggapan-anggapan tersebut. Ubahlah perasaan-perasaan yang membuat hati tidak merasa nyaman menjadi persaan-perasaan yang lebih sejuk. Rasa marah yang ada di dalam diri Hendra bisa kita rubah menjadi perasaan yang lebih sejuk, yaitu perasaan merasa terganggu, rasa sedih hendra bisa kita alihkan menjadi perasaan prihatin.
Cobalah perhatikan akibat-akibat yang akan terjadi atas sikap-sikap kita dalam menghadapi masalah. Bahwa perasaan marah membuat tubuh menjadi tidak nyaman, mebuat jantung berdtak lebih cepat. Dan perasaan sedih membuat kita menjadi depresi, pesimis dan tidak bersemangat. Dan tentunya akibat-akibat itu membuat tubuh merasa tidak nyaman. Cobalah buat diri kita senyaman mungkin dengan membantah dan membuang anggapan-anggapan yang tidak logis.
Ubahlah perasaan kita dengan menggunakan nalar yang logis dan deduktif dan jangan sampai perasaan-perasaan menguasai kita. Berusahalah memunculkan anggapan-anggapan yang bersifat positif (berbaik sangka) atas suatu masalah.
Azim Izul Islami: Koord.Deptekominfo KPMDB Jogja
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Semakin berkembangnya teknologi yang ada pada saat ini serta tuntutan kemampuan dan ketrampilan yang bagus, telah memberikan suatu harapan akan hketrampilan English For Active Conversation (e-FAC) dituntut untuk selalu berinovasi dan berpikir kreatif sehingga dapat mengikuti trend teknologi saat ini. LPK e-FAK merupakan suatu unit usaha yang bergerak dibidang pendidikan, antara lain konsentrasi bahasa yang meliputi English dan Arabic, serta konsentrasi computer yang meliputi computer dasar dan internet. Berbagai pengajaran ini diproyeksikan menjadi solusi cerdsa terhadap suatu masalah yang dihadapi perorangan, ataupun berbagai instansi.
Sujarwo, ST., MT adalah pendiri sekaligus pimpinan LPK e-FAC
Kelahiran Desa Siandong Kec. Larangan Kab. Brebes
Lulusan S1 (IST AKPRIN 2004) dan S2 (UGM 2006)