Pembagian
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Brebes, Jawa Tengah,
yang dimulai pada Sabtu 29 Juni kemarin, ternyata tidak tepat sasaran.
Banyak warga yang tergolong mampu, ikut mengantre demi mendapatkan uang
kompensasi kenaikan harga BBM tersebut.
Minggu (30/6/2013),
ratusan ribu warga miskin di Brebes mendatangi Kantor Pos yang tersebar
di 17 kecamatan di Kabupaten Brebes. Kantor Pos Besar Brebes adalah
salah satu di antaranya. Pada hari pertama pembagian BLSM kemarin,
ribuan warga miskin mulai mengantre di depan Kantor Pos ini. Antrean itu
memanjang hingga ke trotoar Jalan Raya Pantura.
Demi mendapatkan
uang kompensasi kenaikan harga BBM sebesar Rp 300 ribu, mereka rela
mengantre sejak subuh hingga siang. Tidak sedikit orangtua yang membawa
bayi di tengah kerumunan warga lainnya yang berdesakan.
Para perima BLSM mengaku senang karena uang Rp 300 ribu yang diterimanya bisa digunakan untuk membeli beras.
Namun
tampaknya pencairan BLSM di Brebes ini tidak tepat sasaran. Mereka yang
tergolong mampu ternyata ikut antre BLSM. Banyak warga yang mengantre
sambil memegang telepon genggam dan tidak sedikit yang mengenakan
perhiasan emas. Bahkan, di areal parkir, puluhan sepeda motor milik
penerima BLSM datang secara silih berganti ke tempat parkir.
Terkait
warga mampu yang ikut mengantre BLSM, Satgas Pencairan Kantor Pos Besar
Brebes mengatakan hanya melaksanakan pencairan dana kompensasi BBM
tersebut sesuai daftar yang diterima.
Di Kabupaten Brebes,
terdapat 166.567 keluarga yang dikategorikan miskin. Itu merupakan angka
tertinggi di Jawa Tengah bagi penerima BLSM. Namun, melihat fakta di
lapangan, pembagian BLSM diduga salah sasaran. Karena itu sebaiknya
Kabupaten Brebes memperbaiki atau memutakhirkan data penerima BLSM. Bisa
jadi, masih banyak warga miskin yang mestinya berhak tapi justru tidak
mendapatkan BLSM karena tidak terdata. (Dk/Mut)