Social Icons

Diskusi Rutin

Kepada Yang Terhormat
Warga KPMDB Jogja
Di sekitar Wilayah Jogja
Mohon kehadiran kawan - kawan dalam diskusi rutin yang akan digelar pada:
Ahad, 29 Maret 2009
Pukul 15.30 - 17.30 WIB
Depan Lapangan Grha Sabha Pramana UGM
Harap diperhatikan info ini dan bangun kesadaran generasi muda yang lebih punya "taste...!!!"
"Talk less do more...!!!"

Agenda Deplitbang

Salam hormat KPMDB Jogja...

Sekarang Deplitbang mengadakan diskusi rutin dengan tema bebas tapi sopan tanpa mengandung SARA.

Topik - topik pilihan:
1. Seputar Brebes
2. Resensi dan Profil
3. Sastra
4. Anekdok, Humor dan Polemik
5. Pendidikan
6. Seni dan Budaya
7. Olahraga
8. Ekonomi
9. Tekominfo

Kawan - kawan bisa menunjukan karya - karyanya (karya tulis) untuk didiskusikan bersama KPMDB Jogja. Kami tunggu karya Anda.

Membaca: Anak Memilih Dunia ‘Enjoy’

Seorang Profesor dari Harvard University, Howard Garned menyebutkan salah satu tipe kecerdasan anak yang disebut tipe Linguistic Intellegence. Anak yang termasuk dalam tipe ini memiliki kecenderungan gemar membaca dan lebih cepat hafal dibandingkan dengan anak-anak lain.

Pernyataan Profesor diatas merupakan hal yang cukup signifikan pada aktivitas seorang anak yang tengah mengalami suatu proses pengembangan karakter dan tentunya pada persoalan tingkat kegemaran membaca. Pertanyaannya adalah bagaimana untuk menciptakan anak tipe seperti ini?

Ada beberapa cara untuk menciptakan anak tipe seperti ini, diantaranya lewat metode cerita atau dongeng dan pendampingan belajar. Di dalam prosesnya diusahakan anak-anak merasakan dunianya sendiri. Dunia yang penuh dengan permainan dan imajinatif. Anak akan memilih dunianya sendiri untuk mengembangkan bakat dan menggali kecerdasannya. Dunia enjoy adalah dunia yang senantiasa dilakoni seorang anak, sebab dengan ini anak bisa merasakan bebas berkreasi dan tidak terbebani.

Menggali kecerdasan anak lewat metode bercerita atau mendongeng
Untuk memupuk bakat dan kecenderungan anak seperti ini, para ahli menyarankan bahwa orang tua perlu membacakan cerita setiap malam menjelang tidur baginya. Cerita dapat bertemakan apa saja, misalkan petualangan, kepahlawanan, keteladanan, imajinasi bebas dan lain-lain. Cerita tersebut pada akhirnya akan membangun imajinasi anak, menanamkan nilai-nilai dan etika baginya, bahkan menanamkan empati, yang pada akhirnya akan membentuk kepribadian pada diri anak.

Pendampingan belajar bagi anak yang continue diluar sekolah
Bagaimanapun juga, masa kanak-kanak adalah masa bermain dan masa hayalan. Bukan hanya orang tua saja yang harus membacakan cerita atau dongeng setiap malam menjelang tidurnya. Namun lebih cenderung pada permasalahan keinginan seorang Anak Memilih Dunia ‘Enjoy’. Disana perlu adanya sebuah komunitas yang mengkonsentrasikan diri dalam peningkatan kecerdasan anak dan mampu menampung anak-anak untuk menumbuhkan kecerdasan anak dengan melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan yang bertemakan pendidikan anak. Selain itu juga perlu adanya dukungan oleh semua pihak yang peduli dan ikut memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan kecerdasan anak.

Semua anak pasti menginginkan dunianya yang penuh senang-senang. Tak ada beban, apalagi tekanan. Mereka akan membentuk kepribadian sesuai proses yang dijalaninya masing-masing.

Tuangkan dalam diri anak untuk gemar membaca, seperti dua cara yang telah disinggung diatas. Kecenderungan untuk membaca akan lahir ketika seorang anak telah terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang berbau pendidikan. Cara penyampaian yang sesuai dengan karakter anak. Dunia yang tepat bagi anak. Merasakan enjoy dalam berinteraksi. Lepas dari persoalan bentuk kegiatan, anak akan cenderung untuk memilih buku bacaan yang menarik dan ringan, seperti buku cerita atau dengeng.
Munharis: Mahasiswa yang sibuk dengan ketidakjelasan

Rapat Kerja Pengurus

Telah terselenggara (RAKER)Rapar Kerja Pengurus KPMDB Jogja 2009 pada tanggal 22, Maret 2009 Pukul 4.00pm - 10.00pm di LPK e-FAC Sapen Yogyakarta. Menghadirkan penasehat KPMDB Jogja diantaranya adalah Drs. M.Rifai Abduh, MA dan Ahmad Muhadi, MA.

Di dalam acara tersebut para peserta Raker pengurus sangat antusias dalam menyampaikan pandangan-pandangannya, tentunya hal yang sangat menarik untuk diteruskan. Disana Ahmad Muhadi, MA menyampaikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah organisasi, tidak lepas kisah pengalaman beliau disaat era 80-an yang pada saat itu beliau menjabat sebagai Ketua Umum KPMDB Jogja. (MHS)

Ethos: Good Sense, Good Moral Character, Good will

“Our responsibility is less to assume the role of experts and try to apply psychology ourselves than to give it away to the people who really need it and that includes everyone. The practice of valid psychology by non psychologists will inevitably change people's conception of themselves and what they can do when we have accomplished that, we will really have caused a psychological revolution”

Paragrap diatas menyinggung tentang refolusi psikologi, dimana refolusi dunia bisa terjadi karena adanya refolusi dari diri kita peribadi, maka sangat penting untuk kita yang berjiwa muda untuk semangat demi tercapainya pembangunan daerah kita tercinta, disinilah kita harus memulai refolusi diri untuk mendapatkan apa yang kita tuju.

Gitu aja kok repot
Kalimat inilah yang sering kita dengar dari seorang yang pernah mendiami Istanah Presiden di Bangsa kita. Beliau adalah Guru Besar, Ulama, Budayawan sekaligus Cendekiawan Muslim dan saya yakin temen-temen mengenalnya meskipun tak pernah berjabat tangan maupun minum the bareng Beliau, dari kalimat tesebut kita semua bisa mengartikan sebagai kalimat yang di anggap sangat mudah bagi kebanyakan orang untuk menjalankan, tetapi kalimat itu sebenarnya sangat sulit untuk kita terapkan disetiap langkah-langkah kita. Disinilah letak kelemahan kita semua menganggap kalimat itu sebuah kalimat yang mudah untuk dilakukan tapi kenyataannya tidak begitu, buktinya infrastruktur dan daerah kita belum semuanya rapi tertata.

Sebelum kita menginjakan kaki kita untuk membangun dan membenahi daerah kita tercinta, hendaknya kita semua mencoba untuk membangun pondasi terlebih dahulu, dimana pondasi ini harus kuat untuk menopang beban yang sangat berat di kemudian hari, jikalau pondasi kita sudah kokoh dan tak tergoyahkan maka kita akan senantiasa akan mudah berjalan untuk membangun kota Brebes kita tercinta baik dari sektor apapun. Ingat kawan, kita ini sebagai tulang punggung Bangsa dan Negara Indonesia, disini kita dituntut dan ditunggu kebanyakan masyarakat kita untuk menjalankan tongkat estafet kepemerintahan Negara kita, siapa lagi coba kalau bukan kita semua yang melanjutkan perjuangan mereka para Pahlawan-pahlawan Bangsa, apa mau kalau nantinya yang memegang kepemimpinan Negara kita ini orang yang tak bermoral, tak memikirkan kepentingan masyarakat umum alias mikiri wetenge dewek tok.

Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Wilayah Yogyakarta merupakan Organisasi yang menempatkan dirinya sebagai ajang untuk mengasah kecerdasan, kepiawaian dan keberanian kita yang selama ini belum muncul dan belum kita kembangkan baik dari cita-cita bekal diri kita sendiri tetapi tentu kita juga harus melihat kondisi sosial, ekonomi, budaya daerah kita, disasa kita akan dapatkan aroma keluarga yang sejalan dengan pemikiran kritis dan dinamis untuk ikut serta membangun daerah, tetapi melihat kondisi KPMDB sekarang ini, dari tahun ke tahun KPMDB Yogya sendiri sering terjadi perdebatan yang sengit dan akhirnya dari salah satu anggota tidak mau lagi untuk berkumpul, seperti itulah keadaannya dari dulu mari kita bentuk KPMDB di pengurusan sekarang ini dengan menekankan emosional kita masing-masing sehingga masalah yang sering terjadi dulu bisa di minimalisirkan, tentunya dengan itu semua maka kita akan mampu untuk menumbuhkan rasa kekeluargaannya lebih erat.

Adalah sebuah langkah awal kita untuk mencoba menembus pagar yang telah lama digrogoti lumut-lumut yang kotor dan tak bermoral yang mengakibatkan kota brebes kita tercinta menjadi kota tertinggal selama ini. Selama ini kita lalai dan kurang waspada terhadap perkembangan kota kita yang semakin merosot dari sector apapun, bahkan dari anggota KPK pun tidak bisa menginjakkan kakinya ke kota kita, karena lumut-lumut yang menggrogoti pagar sekarang menjadi pagar yang kokoh, tugas Kita sangat berat, tapi dengan kita rapatkan barisan untuk membentuk suatu rencana agar pagar lumut itu bisa roboh ini yang harus kita lakukan.

Apa kata dunia
Seperti itulah yang dikatakan sang Naga Bonar, andaikan kita semua tidak bisa melakukan apa yang seharusnya kita lakuakan demi kemajuan Daerah, Bangsa dan Negara kita tercinta ini. Intinya kita harus yakin bahwa kita ini bisa merevolusi itu semua, saya yakin bahwa KPMDB bias. Sebuah ungkapan yang pantas untuk KPMDB. “maju terus KPMDB, jangan berhenti berjuang sebelum berhasil”.

Otong Sugiarto: Anggota DPA KPMDB Jogja 2009/2010

 

KPMDB Jogja