Social Icons

Ethos: Good Sense, Good Moral Character, Good will

“Our responsibility is less to assume the role of experts and try to apply psychology ourselves than to give it away to the people who really need it and that includes everyone. The practice of valid psychology by non psychologists will inevitably change people's conception of themselves and what they can do when we have accomplished that, we will really have caused a psychological revolution”

Paragrap diatas menyinggung tentang refolusi psikologi, dimana refolusi dunia bisa terjadi karena adanya refolusi dari diri kita peribadi, maka sangat penting untuk kita yang berjiwa muda untuk semangat demi tercapainya pembangunan daerah kita tercinta, disinilah kita harus memulai refolusi diri untuk mendapatkan apa yang kita tuju.

Gitu aja kok repot
Kalimat inilah yang sering kita dengar dari seorang yang pernah mendiami Istanah Presiden di Bangsa kita. Beliau adalah Guru Besar, Ulama, Budayawan sekaligus Cendekiawan Muslim dan saya yakin temen-temen mengenalnya meskipun tak pernah berjabat tangan maupun minum the bareng Beliau, dari kalimat tesebut kita semua bisa mengartikan sebagai kalimat yang di anggap sangat mudah bagi kebanyakan orang untuk menjalankan, tetapi kalimat itu sebenarnya sangat sulit untuk kita terapkan disetiap langkah-langkah kita. Disinilah letak kelemahan kita semua menganggap kalimat itu sebuah kalimat yang mudah untuk dilakukan tapi kenyataannya tidak begitu, buktinya infrastruktur dan daerah kita belum semuanya rapi tertata.

Sebelum kita menginjakan kaki kita untuk membangun dan membenahi daerah kita tercinta, hendaknya kita semua mencoba untuk membangun pondasi terlebih dahulu, dimana pondasi ini harus kuat untuk menopang beban yang sangat berat di kemudian hari, jikalau pondasi kita sudah kokoh dan tak tergoyahkan maka kita akan senantiasa akan mudah berjalan untuk membangun kota Brebes kita tercinta baik dari sektor apapun. Ingat kawan, kita ini sebagai tulang punggung Bangsa dan Negara Indonesia, disini kita dituntut dan ditunggu kebanyakan masyarakat kita untuk menjalankan tongkat estafet kepemerintahan Negara kita, siapa lagi coba kalau bukan kita semua yang melanjutkan perjuangan mereka para Pahlawan-pahlawan Bangsa, apa mau kalau nantinya yang memegang kepemimpinan Negara kita ini orang yang tak bermoral, tak memikirkan kepentingan masyarakat umum alias mikiri wetenge dewek tok.

Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Wilayah Yogyakarta merupakan Organisasi yang menempatkan dirinya sebagai ajang untuk mengasah kecerdasan, kepiawaian dan keberanian kita yang selama ini belum muncul dan belum kita kembangkan baik dari cita-cita bekal diri kita sendiri tetapi tentu kita juga harus melihat kondisi sosial, ekonomi, budaya daerah kita, disasa kita akan dapatkan aroma keluarga yang sejalan dengan pemikiran kritis dan dinamis untuk ikut serta membangun daerah, tetapi melihat kondisi KPMDB sekarang ini, dari tahun ke tahun KPMDB Yogya sendiri sering terjadi perdebatan yang sengit dan akhirnya dari salah satu anggota tidak mau lagi untuk berkumpul, seperti itulah keadaannya dari dulu mari kita bentuk KPMDB di pengurusan sekarang ini dengan menekankan emosional kita masing-masing sehingga masalah yang sering terjadi dulu bisa di minimalisirkan, tentunya dengan itu semua maka kita akan mampu untuk menumbuhkan rasa kekeluargaannya lebih erat.

Adalah sebuah langkah awal kita untuk mencoba menembus pagar yang telah lama digrogoti lumut-lumut yang kotor dan tak bermoral yang mengakibatkan kota brebes kita tercinta menjadi kota tertinggal selama ini. Selama ini kita lalai dan kurang waspada terhadap perkembangan kota kita yang semakin merosot dari sector apapun, bahkan dari anggota KPK pun tidak bisa menginjakkan kakinya ke kota kita, karena lumut-lumut yang menggrogoti pagar sekarang menjadi pagar yang kokoh, tugas Kita sangat berat, tapi dengan kita rapatkan barisan untuk membentuk suatu rencana agar pagar lumut itu bisa roboh ini yang harus kita lakukan.

Apa kata dunia
Seperti itulah yang dikatakan sang Naga Bonar, andaikan kita semua tidak bisa melakukan apa yang seharusnya kita lakuakan demi kemajuan Daerah, Bangsa dan Negara kita tercinta ini. Intinya kita harus yakin bahwa kita ini bisa merevolusi itu semua, saya yakin bahwa KPMDB bias. Sebuah ungkapan yang pantas untuk KPMDB. “maju terus KPMDB, jangan berhenti berjuang sebelum berhasil”.

Otong Sugiarto: Anggota DPA KPMDB Jogja 2009/2010

 

KPMDB Jogja