(Warnet, Hotspot Area, dan Modem)
Oleh: Munharis*
(Ketua
Umum KPMDB Yogyakarta 2009)
Sebagai masyarakat menengah yang hidup disekitar kemajuan
teknologi informasi hampir bisa dikatakan dapat menikmati layanan internet.
Khususnya bagi mahasiswa yang beraada di perkotaan, sebut saja Jogja. Kota yang
terkenal dengan masakan gudeg dan menyandang predikat sebagai kota pendidikan
dan pelajar ini. Hampir disekitar area kampus yang ada di kota ini terdapat
warung-warung internet atau yang sering kita kenal dengan sebutan warnet.
Berawal dari warnet ini kita bisa merasakan dan menikmati
kemajuan di bidang informasi. Hampir semua kebutuhan informasi yang kita
inginkan dapat diakses lewat internet. Kebayakan dari mahasiswa mengerjakan
tugasnya dibantu dengan informasi yang ada di internet. Lepas dari fungsi
informasi lainnya. Misal, buku dan jurnal tercetak. Disini hanya membahas
tentang kenyamanan mencari informasi yang didapatkan lewat internet yang
dibungkus dengan jasa warnet.
Semakin berkembangnya teknologi informasi, muncul adanya layanan
hotspot area, bukan hanya dikantor-kantor atau instansi. Namun tumbuh juga di
tempat-tempat umum. Misalnya kedai kopi atau cafe yang ditampilkan dari suasana
tempat yang eksklusif sampai pada suasana sederhana seakan-akan berada di
tempat perkampungan dulu. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk menjadi ladang bisnis
tetapi sebagai tempat tongkrongan mahasiswa bekumpul dan saling mengenal
komunitas. Berdampak semakin banyak minat konsumen yang menikmati tempat
tersebut.
Dewasa ini masyarakat penikmat layanan intenet lebih memilih
nongkrong di cafe/ kedai kopi yang ada layanan hotspot¬nya. Mereka beranggapan
internetan di kedai kopi tersebut lebih efisien dibandingkan dengan memakai
jasa internet di warung intenet (warnet). Kemungkinan akan banyak warnet-warnet
yang gulung tikar dikarenakan konsumennya lari memilih area hotspot.
Setelah menikmati layanan area hotspot, kini masyarakat
dikenalkan dengan jasa layanan internet lainnya, sebut saja modem. Berbagai
merk serta kualitasnya dipromosikan. Akhir-akhir ini harga modem semakin murah,
sehingga terjangkau untuk mahasiswa dalam memilih ragam modem. Kemungkinan alat
modem ini akan menghapus jasa area hostpot. Karena dapat dinikmati kapan saja
dan dimana saja.
Dari warnet kita bisa menikmati layanan internet tetapi harus
duduk ditempat yang tertutup atau terbatas. Kemudian lewat hotspot area kita
bisa menikmati internetan sembari ngobrol dengan teman-teman di kedai kopi
tanpa harus ada batasan waktu yang menunggu di atas hitungan tarif.
Selanjutnya, memanfaatkan layanan internet lewat modem akan lebih efektif dan
efesien. Ketiga-tiga jasa layanan internet tersebut saling berebut konsumennya.
Dan pada akhirnya yang awal muncul akan ditendang pendatang baru dan akan
terjadi hal yang sama seterusnya.
Adakah pendatang baru, setelah adanya warnet, hotspot area, dan
modem? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.