Social Icons

Warga Yogya Semringah Abu Kelud Diguyur Hujan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Kota Yogyakarta bisa sedikit bernapas lega pada Ahad siang, 16 Februari 2014. Sebab, hujan mengguyur sejumlah kawasan di Kota Yogyakarta setelah abu Gunung Kelud menyelimuti wilayah ini sejak Kamis malam lalu.

"Lega sekali karena hujan akhirnya turun meskipun terlambat,” kata Ali, warga Jogokaryan.

Sejak diguyur hujan abu Kelud, Yogya belum disapa hujan sama sekali. Akibatnya, material abu berubah menjadi debu yang mengganggu sejumlah aktivitas masyarakat. (Baca juga: Gunung Kelud Semburkan 200 Juta Meter Kubik Abu)

Meski intensitasnya tergolong ringan, hujan sedikit membantu meluruhkan abu yang pekat, khususnya di bagian atas bangunan yang sulit tersentuh pembersihan.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Yogyakarta Toni Agus Wijaya menuturkan
hujan memang masih berpotensi turun hingga April ini di wilayah DIY. Hanya, curah hujannya berkisar di bawah 50 milimeter per hari, atau hujan ringan sampai sedang.

“Kita masih punya kiriman uap air dari Asia. Jadi curah hujan tetap ada meski sekarang jauh berkurang, karena puncak musim hujan sudah lewat,” kata Toni.

Kondisi cuaca di wilayah Kota Yogyakarta sendiri sempat terpengaruh oleh hujan abu vulkanik Kelud yang cukup pekat pada Kamis lalu. Sebab, dengan partikel yang sangat lembut, abu itu dinilai menghalangi masukn ya sinar matahari ke permukaan bumi dan mengganggu proses pembentukan uap air di awan. (Baca juga:Relawan Kelud Terobos Zona Terlarang untuk Berfoto)

Oleh: Pribadi Wicaksono

Dari tempot.co edisi 16 Februari 2014

~medinfokom kpmdb jogja ~270314-1651
 

KPMDB Jogja